Tips Tidur yang Berkualitas

Tidur sebenarnya bisa di mana saja. Tapi, kunci tidur yang sehat adalah tidur dalam jumlah yang cukup. Kualitas tidur bisa lebih meningkat bila:

Seseorang merasa nyaman dengan tempat tidurnya. Hal ini tergantung selera, ada yang nyaman tidur di tempat empuk ada yang tidak. Yang penting tubuh nyaman.

Tidur harus cukup. Bayi butuh waktu tidur lebih dari 15 jam dalam sehar, anak-anak butuh waktu 10 jam, temaja (18-30 tahun) butuh 8,5-9,25 jam, dewasa (30 tahun ke atas) butuh 8 jam sehari.

Tidur di jam yang teratur membuat tubuh makin oke. Tidur yang terpola membuat tubuh sudah memprogram jamnya sendiri sehingga fungsi tubuh berjalan dengan baik.

Jangan begadang kalau tidak ada gunanya. Begadang hanya membuat tubuh tersika karena porsi tidurnya disunat.

Tidur harus dalam kondisi ruangan yang gelap. Manusia adalah makhluk yang peka cahaya. Tidur dalam kondisi tempat terang benderang membuat otak bingung sebab suasana terang membuatnya tidak bisa berhenti bekerja. Lagi pula, dalam kondisi terang, hormon melatonin yang dibutuhkan tubuh untuk memperbaiki sel tidak bekerja dengan baik.

Bila Anda mengalami gangguan tidur, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter. Ini harus dilakukan untuk memperbaiki kualitas tidur Anda.

“Kekurangan tidur selain mempengaruhi fisik seseorang juga membuat hubungan sosial menjadi kacau. (Dr Andreas Prasadja, Sleep Technologist)”

TIPS MENCARI SEKOLAH IDEAL


Oleh : Imam Subkhan

KabarIndonesia –
Setiap menjelang tahun ajaran baru, hampir semua orangtua bingung mencari sekolah yang tepat untuk anak-anaknya. Sebagai orangtua, tentu kita ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anak. Namun yang ada, Anda justru pusing dibebani segudang pertanyaan. Seperti apa bentuk sekolah yang baik dan ideal? Apakah harga menjamin kualitas yang diberikan? Dan lain sebagainya. “Ideal” menurut kamus bahasa Indonesia artinya “sesuai dengan yang diharapkan”.Tentunya orang tua berharap sekolah yang dipilih akan mampu menjadi tempat mengembangkan kemampuan anak secara optimal. Berikut ini, penulis mencoba memberikan tips bagaimana mencari sekolah yang ideal atau tepat bagi anak-anak.

Libatkan anak ketika memilih sekolah
Seharusnya selalu disadari dan dipahami oleh orang tua, bahwa yang nantinya sekolah adalah anak, bukan mereka. Maka, melibatkan anak dalam memilih sekolah merupakan langkah penting, meskipun usia prasekolah. Orang tua jangan menganggap remeh kemampuan anak, karena pada saat usia pra sekolah anak mengalami perkembangan fisik dan mental yang sangat pesat.

Dalam buku “Magic Trees of Mind”, Marianne Diamond menggambarkan, perkembangan kemampuan matematika dan intelegensia ruang pada anak diperkirakan dimulai pada usia satu tahun. Kemampuan bahasa anak malah sudah dimulai sejak masih dalam kandungan. Ini berarti, daya nalar dan logika anak pada saat akan memasuki sekolah dasar (6 tahun) sudah berkembang baik.

Tinggal bagaimana orang tua merangsang kemampuan anaknya. Kondisikan agar proses mencari sekolah dasar tidak menjadi beban berat bagi si anak melainkan menjadi proses belajar yang menyenangkan. Bagaimana jika ternyata pilihan anak jatuh pada sekolah yang menurut orangtua kurang sesuai? Di sinilah peran orang tua diperlukan.

Pada saat orang tua telah membuat pilihan sekolah mana yang akan dimasuki anak nanti, buatlah kesepakatan sukarela dengan anak bahwa sekolah yang akan dimasuki adalah murni pilihan anak. Dengan demikian anak akan merasa bangga karena diberi kesempatan melakukan hal yang penting. Di sisi lain anak akan lebih bertanggung jawab karena merasa sekolah yang dimasukinya adalah pilihannya sendiri.

Ketahuilah visi dan misinya.
Banyak ahli yang mengingatkan tentang pentingnya aspek visi dan misi pendidikan yang disandang suatu sekolah. Sekolah yang memiliki kualitas baik tentu saja memiliki visi dan misi yang jelas, terukur dan realistis. Untuk dapat mengetahui visi-misi sekolah yang diinginkan, dapat dilihat di buku profil, brosur, papan nama atau media publikasi yang digunakan oleh sekolah tersebut. Dari visi dan misi yang dipaparkan dapat terlihat bagaimana orientasi tujuan dan profil output yang akan dihasilkan.

Pernyataan visi dan misi ini dapat dipotret dari beberapa aspek, antara lain aspek keagamaan, akademis, mental, perilaku, kecakapan hidup, kemandirian dan kewirausahaan. Seperti yang sudah terungkap di muka, orang tua saat ini masih memandang aspek akademis menjadi pertimbangan pertama dalam memilih sekolah. Maka, tidak heran jika banyak orang tua yang rela melakukan apa saja untuk mendapatkan sekolah dengan prestasi akademik tinggi.

Pihak sekolah pun akan melakukan seleksi ketat terhadap calon siswanya. Hanya siswa yang memiliki IQ tinggi yang dapat diterima di sekolah yang bersangkutan. Dari kasus ini, Penulis jadi tergelitik, sebenarnya yang unggul sekolah atau siswanya. Sangat masuk logika, jika sekolah yang hanya menerima input baik-baik saja, kemudian out putnya juga baik.

Oleh sebab itu, orang tua seharusnya tidak lagi terjebak pada istilah-istilah sekolah favourit, unggulan, plus dan lain-lain. Padahal yang dikembangkan hanya pada aspek kognitif saja atau academic minded. Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampu menggali, mengembangkan dan mengoptimalkan seluruh potensi (baca: kecerdasan majemuk) peserta didiknya.

Porsi Pendidikan Agama
Di era sekarang ini, dimana banyak kasus yang menimpa generasi penerus kita termasuk dalam hal ini para pelajar, mulai dari kasus tawuran, narkotika, pergaulan bebas dan perbuatan menuyimpang lainnya, maka peran pendidikan agama menjadi sangat signifikan terutama dalam membentuk kharakter dan perilaku siswa.

Penulis berpendapat bahwa, pendidikan moral tertinggi terletak di dalam doktrin-doktrin agama yang diyakini seseorang. Melalui pendidikan agama yang cukup, diharapkan para peserta didik akan muncul kesadaran dan pemahaman yang benar mengenai tugas, peran dan tanggung jawabnya sebagai hamba Tuhan, anak, siswa dan anggota masyarakat. Sebagai implementasinya, anak mampu menghargai orang lain dengan segala perbedaan serta mampu memilah dan memilih kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan tidak.

Oleh karena itu, porsi pendidikan agama yang diterapkan oleh suatu sekolah hendaknuya menjadi bahan pertimbangan penting orang tua dan anak dalam memilih sekolah. Barangkali, jika kita ingin mendapatkan pendidikan agama yang lebih di sekolah negeri, nampaknya sulit diwujudkan. Pasalnya, sesuai aturan yang berlaku, sekolah-sekolah negeri hanya menerapkan 2 (dua) jam pelajaran agama dalam sepekan, kecuali inisiatif pihak sekolah untuk mengadakan jam tambahan.

Mungkin dari sini, sekolah-sekolah swasta yang berbasiskan agama dapat menjadi solusinya. Sekolah ini jelas-jelas memberikan porsi lebih banyak untuk pendidikan agama, bahkan sudah dipadukan dengan mata pelajaran lain, sehingga terdapat internalisasi nilai-nilai agama di setiap bahan ajar. Apalagi di jenjang pendidikan dasar, ibaratnya sebagai momentum peletakan pondasi bangunan kepribadian dan pengoptimalan seluruh potensi siswa. Maka, agama menjadi komponen paling penting dalam membentuk dan membangun kharakter siswa.

Kurikulum pembelajaran
Kurikulum bisa dikatakan sebagai jantungnya pendidikan. Dikarenakan di dalamnya berisi tentang perencanaan pembelajaran yang menyangkut semua kegiatan yang dilakukan dan dialami peserta didik dalam perkembangan, baik formal maupun informal guna mencapai tujuan pendidikan. Walaupun penerapan kurikulum ini sudah diatur dan diseragamkan dari pusat, tetapi pihak penyelenggara pendidikan dapat melakukan modifikasi-modifikasi disesuaikan dengan kondisi sekolah, lingkungan, dan kebutuhan masyarakat.

Dalam kebijakan kurikulum terbaru, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sangat memberikan keleluasaan kepada pihak sekolah (negeri maupun swasta) untuk berkreasi dan berinovasi selama masih mengacu kepada standar kompetensi yang ditentukan.

Maka, sangat dimungkinkan akan terjadi kompetisi di antara sekolah-sekolah, tentang bagaimana menampilkan profil sekolah dan keunggulan-keunggulannya dalam hal muatan materi pembelajaran dan kegiatan sekolah. Oleh karena itu, orang tua dan calon siswa harus benar-benar jeli dan teliti dalam memilih sekolah terutama pertimbangan dari sisi kurikulum yang diterapkan sekolah tersebut.

Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan sekolah juga perlu dicermati, apakah dimungkinkan dapat mengoptimalkan bakat dan potensi peserta didik.

Profil Pendidik
Keberhasilan dari proses dan hasil output pendidikan tidak dapat dilepaskan dari andil guru. Boleh dikatakan guru sebagai ujung tombak pendidikan untuk mencetak dan mengkader generasi penerus yang didambakan. Apalah artinya kurikulum yang ideal jika tidak didukung oleh pelaksananya, yaitu sumber daya manusia yang cakap.

Maka tidak heran, jika pemerintah terus-menerus berusaha meningkatkan kompetensi guru melalui berbagai program, mulai dari penataran-penataran, beasiswa pendidikan dan sertifikasi guru.

Raka Joni (1980) mengemukakan adanya tiga dimensi umum yang menjadi kompetensi tenaga kependidikan, antara lain:

(1) Kompetensi personal atau pribadi, maksudnya seorang guru harus memiliki kepribadian yang mantap yang patut diteladani. Dengan demikian, seorang guru akan mampu menjadi seorang pemimpin yang menjalankan peran : ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.

(2) kompetensi profesional, maksudnya seorang guru harus memiliki pengetahuan yang luas, mendalam dari bidang studi yang diajarkannya, memilih dan menggunakan berbagai metode mengajar di dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakannya.

(3) Kompetensi kemasyarakatan, artinya seorang guru harus mampu berkomunikasi baik dengan siswa, sesama guru, maupun masyarakat luas. Mungkin secara sederhana, ketika kita mengamati profil guru sebuah sekolah, bisa dilihat dari riwayat pendidikan, pengalaman mengajar, prestasi, penampilan, sikap dan gaya mengajar apabila dimungkinkan.

Gedung dan fasilitas.
Komponen pendidikan yang tidak kalah pentingnya adalah sarana dan prasarana yang mendukung. Mulai dari bangunan fisik, ruang kelas, taman, perpustakaan, laboratorium, sarana olah raga dan kesenian, arena bermain, kantin, perlengkapan kelas, sampai dengan alat peraga edukasi yang dimiliki. Seiring dengan kemajuan bidang informasi dan teknologi, nampaknya bukan hal yang baru sebuah sekolah memiliki fasilitas akses jaringan internet dan website sendiri, dimana setiap stake holders dapat berinteraksi dan berkomunikasi di dunia maya.

Hal ini, akan sangat membantu bagi orang tua untuk memantau perkembangan putra-putrinya secara cepat tanpa harus secara fisik datang ke sekolah. Dengan didukung sarana dan prasarana yang baik, diharapkan semua peserta didik dapat belajar secara enjoy, nyaman, dan betah. Sekolah diibaratkan sebagai rumah kedua bagi anak-anak, sehingga sekolah yang baik mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan siswa. Hal yang perlu diperhatikan juga mengenai rasio jumlah siswa dengan luas ruangan kelas serta fasilitas pembelajaran yang lain.

Lokasi sekolah dan lingkungan.
Lokasi yang dimaksud dapat dipandang dari jarak sekolah ke rumah, lingkungan sekitar dan sarana transportasinya. Bisa dibayangkan seorang anak harus bangun pagi-pagi sekali karena letak sekolahnya jauh. Tentu ia pulang dalam keadaan lelah karena jarak yang ditempuhnya memakan waktu yang lama. Belum lagi jika terjadi kemacetan lalu lintas, bisa dimungkinkan sering terlambat pulang maupun masuk sekolahnya.

Lalu kapan ia bisa belajar di rumah dengan nyaman? Bagaimana ia bisa mengembangkan interaksi dengan anggota keluarga lain di rumahnya? Maka, faktor lokasi dan lingkungan ini hendaknya diperhatikan oleh orang tua dan anak itu sendiri dalam menentukan sekolah pilihannya. Perlu dipikirkan juga mengenai sekolah yang berlokasi di pusat perkotaan atau keramaian dan yang berada di pinggiran atau lebih dekat dengan suasana alam, semua memiliki plus-minus-nya.

Biaya pendidikan.
Barangkali bagi sebagian kalangan, faktor biaya ini menjadi pertimbangan paling utama dalam memutuskan sekolah yang dipilih, terutama bagi masyarakat yang secara ekonomi kelas menengah ke bawah. Biaya pendidikan yang ditarik pihak sekolah secara umum terdiri iuran SPP, bantuan pembangunan/gedung, seragam, buku, praktikum dan kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah-sekolah yang dianggap favourit, unggul maupun plus biasanya juga akan memasang biaya pendidikan yang tidak murah.

Hal ini berkaitan dengan fasilitas pembelajaran dan program-program unggulan yang ditawarkan. Namun yang perlu diingat bahwa, tingginya biaya pendidikan yang diterapkan pihak sekolah hendaknya diikuti juga dengan pelayanan pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, sebelum menentukan pilihan sekolah, orang tua diharapkan sudah mampu mengukur kemampuan secara ekonomi tentang biaya pendidikan yang harus dikeluarkan termasuk anggaran lain di luar program sekolah, seperti uang saku, transportasi, perlengkapan sekolah dan lain-lain.

Ketertiban dan kebersihan sekolah.
Kondisi sekolah yang nyaman, teduh, tenang, tertib dan lingkungan yang bersih tentu saja akan mendukung suasana proses pembelajaran. Berbeda dengan suasana sekolah yang terkesan kumuh, gersang, gaduh, penempatan perabot sekolah yang semrawut, dan tidak ada kedisiplinan yang diterapkan, maka proses belajar mengajar akan banyak terganggu dan kurang optimal hasilnya. Kata kuncinya, siswa di sekolah harus merasa senang dan betah seperti ketika berada di rumahnya sendiri (feels like second home).

Lihat prestasi dan keberhasilan alumninya.
Kriteria yang tidak boleh ditinggalkan dalam memilih sekolah yang ideal adalah prestasi dan profil output-nya. Sekolah yang baik, selain unggul di dalam proses, juga unggul pada hasilnya. Seperti telah diurakaikan di muka, yang disebut prestasi tidak hanya secara akademik, tetapi juga non akademik baik siswa, guru maupun institusinya.

Bagaimana perkembangan bakat dan potensinya, sikap, perilaku, kemandirian, keterampilan dan keahlian lain yang mendukung. Sedangkan Keberhasilan alumni dapat diukur dari lulusan sekolah dapat diterima di sekolah lanjutan yang kualitasnya baik serta memiliki life skill yang cukup untuk mampu eksis di tengah masyarakat.

Dari paparan di atas, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi orang tua dan anak di tengah euforia kebingungan mencari sekolah yang ideal.

10 Tips Untuk Meningkatkan Jumlah Pengunjung Blog Anda

Bagaimana cara meningkatkan traffik situs atau blog Anda?

[1] Pergunakan nama domain yang mudah diingat

Jika Anda ingin meningkatkan traffik, usahakan untuk memiliki nama domain sendiri.

Jika Anda ingin situs atau blog Anda sukses dengan besar, maka yang pertama kali harus Anda perhatikan adalah nama Anda. Sama dengan kalau Anda ingin menjadi selebritis, nama Anda harus mudah diingat orang.

Mana yang lebih mudah diingat oleh Anda:

  • namaAnda.com atau namaAnda.wordpress.com atau namaAnda.blogspot.com atau namaAnda.domainTertentu.com?

Saya rasa semua menjawab namaAnda.com.

Nah sekarang pertanyaannya mana yang lebih mudah diingat oleh pengunjung situs Anda? Dan mana yang akan lebih mereka sukai untuk dikunjungi? [yang pada akhirnya akan membuat traffik lebih tinggi]

Saya rasa jawabannya akan tetap sama, namaAnda.com.

Karenanya, usahakan untuk memiliki sebuah domain sendiri (saya sendiri masih mengusahakannya). Para pengunjung akan cenderung lebih mengingat nama yang pendek dan mereka akan lebih suka berkunjung ke situs yang memiliki nama yang pendek.

Jangan biarkan mereka lari hanya karena nama situs/blog yang terlalu panjang.

[2] Tulis artikel-artikel pillar

Yang dimaksud artikel-artikel pillar adalah artikel-artikel yang berfungsi sebagai sebuah “pillar/penyangga” traffik situs Anda.

Artikel-artikel ini biasanya sebuah artikel yang bertipe “list”, seperti 10 Tips Meningkatkan traffik, 5 Blog Teknologi Terbaik, Definisi Internet Marketing, dan sejenisnya.

Tipe-tipe artikel pillar seperti akan menarik traffik bagai magnet menarik besi, karena orang-orang akan selalu mencari artikel-artikel seperti ini. Orang-orang selalu butuh informasi tentang definisi dari suatu hal, atau 10 daftar terbaik untuk xxxxxxx atau sejenisnya.

Beda dengan artikel yang bercerita tentang pengalaman pribadi, orang-orang tidak terlalu tertarik dengan artikel-artikel seperti itu. Mungkin tertarik, tapi akan dilupakan — dan akhirnya tidak dikunjungi lagi, dan tidak direferensikan kepada orang lain.

Intinya : artikel-artikel yang selalu dicari-cari orang dan membuat orang lain ingin mengunjunginya berkali-kali PLUS menyebarkannya kepada orang lain.

[3] Rajinlah mengupdate postingan

Salah satu tips terpenting untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke blog Anda adalah dengan sering-sering menulis.

Orang akan senang berkunjung ke blog Anda jika mereka selalu mendapatkan sebuah artikel yang baru, yang fresh, yang segar. Mereka tidak akan suka, bahkan kecewa, jika datang ke blog Anda dan hanya disuguhi artikel-artikel yang lama.

Rasanya mungkin seperti disuguhi ikan basi.

Jadi jika Anda ingin situs Anda memiliki pembaca yang loyal, yang rutin berkunjung, sering-seringlah mengupdate blog Anda. Saran saya, 2-3 hari sekali minimal harus ada sebuah artikel baru. Atau, kalau bisa setiap hari bahkan lebih bagus.

[4] Seringlah berkomentar

Untuk mendapatkan traffik ke blog Anda, salah satu cara lainnya yang bisa dipergunakan adalah dengan sering-sering berkomentar di blog orang lain.

Pada saat Anda menuliskan komentar di blog orang lain, tentu Anda akan dimintai URL (alamat) dari situs/blog Anda, bukan? Nah, dari sanalah traffik akan datang.

Pastikan Anda memasukkan URL blog Anda dengan benar, atau URL posting blog yang ingin Anda promosikan dengan benar.

Menurut saya pribadi, yang ini efeknya kecil, tapi patut dicoba.

[5] Gunakan FEEDBURNER

Untuk meningkatkan traffik ke blog Anda, salah satu tips lainnya yang bisa Anda lakukan adalah dengan memanfaatkan jasa dari feedburner.com.

Manfaatkan jasa gratis dari feedburner.com untuk meningkatkan jumlah pembaca RSS dari blog Anda, atau bahkan untuk memfasilitasi para pembaca yang ingin menikmati blog Anda via email.

[6] Submit artikel Anda ke Social Bookmark

Jangan remehkan the power of viral marketing!

Submit artikel Anda ke berbagai layanan social bookmarking seperti del.icio.us, atau digg.com atau technorati.com untuk meningkatkan traffik Anda.

Setiap kali ada orang melakukan searching sebuah topik yang sesuai dengan artikel yang Anda submit ke situs-situs tersebut, Anda berkesempatan untuk mendapatkan tambahan traffik pengunjung secara free.

[7] Optimasi SEO

Dapatkan banyak traffik gratis lainnya dari SEO!

Pelajari SEO (tidak dijelaskan di artikel ini) dan aplikasikan untuk blog/situs Anda, dan bahkan untuk halaman-halaman di situs/blog Anda. Traffik dari SEO ini sangat berkualitas dan targetted, serta 100% free.

[8] Buat artikel yang sedang “in” (populer)

Sebuah trik sederhana yang bisa membuat blog Anda mendapat kunjungan berlimpah adalah dengan membuat posting dengan judul (dan isi) yang bersangkutan dengan sebuah hal yang sedang menjadi “trend” di masyarakat.

Misalkan di masyarakat sedang ada kasus “Banjir di Jakarta” atau “Gunung Merapi meletus”, maka Anda bisa mencoba membuat sebuah artikel yang berkaitan dengan hal tersebut.

Dengan menulis artikel yang terkait dengan sebuah event yang sedang populer, Anda bisa jadi menarik banyak link dari blog lain atau bahkan menempati posisi yang tinggi di search engine (mis: google) untuk keyword terkait artikel berita tersebut ( karena belum ada blog lain yang membahas).

Ujung-ujungnya, traffik Anda bisa meningkat drastis.

[9] Bertukar link

Cara kuno? Eits, jangan diremehkan. Bertukar link walau terlihat kuno, tetapi saya buktikan sendiri bahwa hal ini sangat efektif.

Blog-blog saya bisa mendapat beberapa puluh (belum ratusan) pengunjung baru dalam sehari hanya dari hasil bertukar link dengan banyak blog lainnya.

Jika Anda betul-betul serius berbisnis, jangan sia-siakan satu pengunjung pun. Sebab siapa tahu satu pengunjung yang Anda anggap “remeh” (tidak terlalu signifikan) tersebut justru pengunjung yang “membawa uang” untuk Anda.

Jangan pernah meremehkan hal-hal kecil.

[10] Memasang iklan

Sebagai cara terakhir, jika memang Anda tidak berbakat dalam melakukan berbagai promosi yang gratis, atau Anda butuh hasil instant yang biasanya tidak bisa dicapai melalui traffik yang gratis, saran saya adalah : memasang iklan.

Anda bisa menggunakan berbagai sarana iklan, mulai dari PPC TExt, hingga banner-banner. Mulai dari jaringan yang khusus menangani iklan (seperti Google Adwords, KumpulBlogger) atau iklan di blog-blog pribadi orang lain.

Cara yang terakhir ini jujur saja agak mahal, tapi kalau Anda bisa memanfaatkannya dengan baik (memutar traffiknya mennjadi uang), tidak jadi masalah. Tidak ada ruginya beriklan beberapa ribu jika mendapat hasil beberapa juta.

Bukan begitu?

Semoga bermanfaat, 🙂