KISAH INSPIRATIF – SEPASANG SEPATU

KISAH INSPIRATIF

πŸ‘΄ _Seorang Bapak Tua hendak menaiki bus, pada saat ia menginjakkan kakinya ketangga bus,salah satu sepatunya terlepas dan jatuh kejalan._

_Sementara itu pintu_ _bus lalu tertutup dan bus langsung bergerak,_
_sehingga si Bapak Tua tidak bisa memungut sepatu yang terlepas tadi._ πŸ‘žπŸ‘žπŸ‘ž

πŸ‘΄ _Dengan tenang si Bapak Tua itu melepas sepatunya yang sebelah dan melemparkannya keluar jendela._ πŸ‘žπŸ‘žπŸ‘ž

πŸ‘± _Seorang pemuda yang duduk dalam bus melihat kejadian itu dan bertanya kepada si Bapak Tua_ ❓❓❓

πŸ‘± _”Mengapa Bapak melemparkan sepatu yang sebelah juga ?”_ πŸ‘žπŸ‘žπŸ‘ž

πŸ‘΄ _Si Bapak Tua sambil tersenyum menjawab ringan,_

_”Supaya siapapun yang menemukan sepatuku bisa_ _memanfaatkannya, itu sepatu baru dan bagus._ πŸ‘žπŸ‘žπŸ‘ž

_Jangan sampai_ _sepatuku kehilangan pasangannya._
_Sepatu adalah pasangan terbaik”_ πŸ‘žπŸ‘žπŸ‘ž

_Coba perhatikan saja :_

πŸ‘ž _Bentuk pasangannya tak persis sama namun serasi._

πŸ‘ž _Saat dipakai berjalan gerakan bisa berbeda tapi tujuannya sama._
_Kiri-kanan ! kiri-kanan !_

πŸ‘ž _Tak pernah_ _menuntut untuk_ _berganti posisi,_
_namun saling melengkapi._

πŸ‘ž _Yang satu loncat, yang lain mengikuti._

πŸ‘ž _Selalu sederajat tak ada yang lebih rendah atau lebih tinggi._

πŸ‘ž _Satu naik tangga,_
_pasangannya mengikuti…_

πŸ‘ž _Bila yang satu hilang yang lain tak memiliki arti._

πŸ‘± _Si Anak muda masih penasaran._

_*”Tapi Bapak koq tidak kelihatan susah kehilangan sesuatu walaupun sepatu mempunyai nilai yang tinggi ?”*_ πŸ‘žπŸ‘žπŸ‘ž

πŸ‘΄ _Si Bapak tersenyum santai._
πŸ‘΄ _Ah, Anak muda ketahuilah,_

_*”HARTA Cuma TITIPAN”*_

_*”NYAWA Cuma PINJAMAN”*_

β˜πŸ™ _*Renungkanlah*_ πŸ™β˜
*****************

☝ _*Kehilangan tidak bisa pilih-pilih*_

☝ _*Bisa kehilangan SIAPA SAJA*_

☝ _*Bisa kehilangan APA SAJA dan KAPAN SAJA*_

☝ _*Musibah, Berkah dan Berbuat Salah itu pasti kita alami*_

☝ _*Bersyukur bagi orang Beriman karena diberikan cara menghadapinya.*_

☝ _*Dapat musibah supaya kita lebih bersabar….*_

☝ _*Dapat berkat supaya kita mampu Bersyukur….*_

☝ _*Berbuat salah supaya kita segera bertobat…*_

πŸ‘πŸ‘πŸ‘ _*Kiranya Ilustrasi sederhana ini bermanfaat bagi kita semua*_ πŸ’πŸ’πŸ’πŸ˜Š

πŸ‘ŸπŸ‘žπŸ‘ŸπŸ‘žπŸ‘ŸπŸ‘žπŸ‘ŸπŸ‘žπŸ‘ŸπŸ‘žπŸ‘ŸπŸ‘ž
🌼🌼🌻🌷

HIDUP lah dengan BAHAGIA
karena Anda berHAK BAHAGIA
Hidup ini cuma sebentar maka isilah dengan kebahagian dan kebaikan……..

KAMU SUDAH KAYA? ATAU MASIH MISKIN?

KAMU SUDAH KAYA? ATAU MASIH MISKIN?

Kenalan saya seorang perencana keuangan di Jakarta punya banyak klien dari kalangan artis, dia cerita waktu itu pernah dicurhati seorang artis yang tiap hari nongol di tv, terkenal dimana-mana, tapi buat bayar cicilan mobil 5 juta saja tidak punya.. Gaya hidup akhirnya meremukkan hidupnya.

Saya pernah kenal seorang presenter TV nasional, kalo sedang tampil rapi pakai jas rapi sekali, hanya sekali ketemu di seminar, dia minta nomer HP. Sebulan kemudian dia SMS..

“Mas, saya pinjam uangnya 1 juta bisa? Minggu depan saya kembalikan..”

Walaaah..

Tahun 2009 malah ada vokalis band terkenal, saya kenal sejak 2003 ketika dulu masih kerja di EO sering saya ketemu waktu saya jadi stage manager.

Lagunya ngehits di semua radio, satu sore ngajak ketemu.. Ujung-ujungnya pinjam uang dengan alasan ini itu.. Dan sampai hari ini tidak pernah dikembalikan hingga tahun-tahun berlalu..

Kisah Ustad Luqmanul Hakim gak kalah unik, waktu masih kuliah S2 di Malaysia dia diundang makan di sebuah restoran mewah oleh salah satu kawannya.

Ustad Luqman bahkan diminta memindahkan parkiran motor bututnya agar tidak menggangu pemandangan di halaman depannya.

Usai makan, kawannya justru curhat dan minta nasehat, sambil menunjuk mobil mewah di halaman depan yang sudah 6 bulan cicilannya belum terbayar..

Betul kan, rejeki dari Allah itu PASTI CUKUP untuk hidup, tapi TAK AKAN CUKUP untuk gaya hidup..

Kisah nyata sebaliknya dari Ustad Luqman,
Seorang ibu tua dengan kain jarik datang ke sebuah masjid usai jumatan, panitia dan takmir sedang berkumpul sambil duduk menghitung uang hasil infak jamaah hari itu.

Ketika ibu itu datang dengan baju sangat biasa dan berkain jarik, salah seorang dari mereka berdiri, mendekati ibu itu sambil berkata, “maaf bu, disini tidak menerima sumbangan..”

Ibu itu membuka lipatan kain jariknya, mengeluarkan uang berwarna merah, biru, merah, biru, merah, biru.. berlembar-lembar banyaknya, sambil berkata

“Maaf nak, saya mau ikut bersedekah untuk pembangunan masjid ini.. Ini uangnya mohon diterima..”

Seketika para takmir itu menunduk, tak ada yang berani memandang wajah ibu itu.. Salah tingkah dan menahan malu…
——–
Tulisan dari Ustad Salim A. Fillah ini juga menarik, menahan nafas membacanya..

Tertulis dalam bukunya “Barakallahu Laka, Bahagianya Merayakan Cinta”

“Suatu malam, Ustadz Muhammad Nazhif Masykur berkunjung ke rumah. Setelah membicarakan beberapa hal, beliau bercerita tentang tukang becak di sebuah kota di Jawa Timur”

Ustadz Salim melanjutkan, β€œIni baru cerita, kata saya. Yang saya catat adalah, pernyataan misi hidup tukang becak itu, yakni:
(1) jangan pernah menyakiti
(2) hati-hati memberi makan istri.”

β€œAntum pasti tanya,” kembali Salim melanjutkan ceritanya sembari menirukan kata-kata Ustadz Muhammad.

“Tukang becak macam apakah ini, sehingga punya mission statement segala?”.

Saya juga takjub dan berulang kali berseru, β€œSubhanallah,” mendengar kisah hidup bapak berusia 55 tahun ini.

Tukang becak ini Hafidz Qira’at Sab’ah! Beliau menghafal Al-qur’an lengkap dengan tujuh lagu qira’at seperti saat ia diturunkan: qira’at Imam Hafsh, Imam Warasy, dan lainnya.

Dua kalimat itu sederhana. Tetapi bayangkanlah sulitnya mewujudkan hal itu bagi kita.

Jangan pernah menyakiti. Dalam tafsir beliau di antaranya adalah soal tarif becaknya.

Jangan sampai ada yang menawar, karena menawar menunjukkan ketidakrelaan dan ketersakitan.

Misalnya ada yang berkata, β€œPak, terminal Rp 5.000 ya.” Lalu dijawab,β€œWaduh, enggak bisa, Rp 7.000 Mbak.”

Itu namanya sudah menyakiti. Makanya, beliau tak pernah pasang tarif.

β€œPak, terminal Rp 5.000 ya.” Jawabnya pasti OK. β€œPak, terminal Rp 3.000 ya.”

Jawabnya juga OK. Bahkan kalau,β€œPak, terminal Rp 1.000 ya.” Jawabnya juga sama, OK.

Gusti Allah, manusia macam apa ini!

Kalimat kedua, hati-hati memberi makan istri. Artinya, sang istri hanya akan makan dari keringat dan becak tuanya. Rumahnya berdinding gedek.

Istrinya berjualan gorengan. Stop! Jangan dikira beliau tidak bisa mengambil yang lebih dari itu. Harap tahu, putra beliau dua orang. Hafidz Al-qur’an semua.

Salah satunya sudah menjadi dosen terkenal di perguruan tinggi negeri (PTN) terkemuka di Jakarta. Adiknya, tak kalah sukses.

Pejabat strategis di pemerintah. Uniknya, saat pulang, anak-anak sukses ini tak berani berpenampilan mewah. Mobil ditinggal beberapa blok dari rumah.

Semua aksesoris, seperti arloji dan handphone dilucuti. Bahkan, baju parlente diganti kaus oblong dan celana sederhana.
Ini adab, tata krama.

Sudah berulang kali sang putra mencoba meminta bapak dan ibunya ikut ke Jakarta. Tetapi tidak pernah tersampaikan. Setiap kali akan bicara serasa tercekat di tenggorokan, lalu mereka hanya bisa menangis.

Menangis. Sang bapak selalu bercerita tentang kebahagiaannya, dan dia mempersilakan putra-putranya menikmati kebahagiaan mereka sendiri.

Ustadz Salim melanjutkan, β€œWaktu saya ceritakan ini pada istri di Gedung Bedah Sentral RSUP Dr. Sardjito keesokan harinya, kami menangis.

Ada banyak kekasih Allah yang tak kita kenal.”
Ah, benar sekali: banyak kekasih Allah dan “manusia langit” yang tidak kita kenal.

Oleh:
Ustadz Salim A.Fillah
———–
Kawanku.. Hari terus berganti, matahari datang pagi ini, dan menghilang sore nanti..

Usia kita terus bertambah, tanpa sadar banyak hal yang begitu saja kita lewatkan hanya untuk mengejar dunia yang sementara..

Padahal esok pada waktunya, kita semua saat pulang ternyata hanya dibungkus kain kafan tak bersaku.. Tak ada bekal uang yang berlaku..

Semua harta yang selama ini kita kejar habis-habisan, ternyata semu belaka.. Pangkat, jabatan, kemewahan yang selama ini dibanggakan akan berakhir ditimbun tanah kuburan..

Banyak orang yang mengejar label kaya dengan menggadaikan dunianya, harga diri sudah musnah entah kemana..

Sementara, banyak orang yang diam-diam ternyata kaya raya, dan lebih suka mencari muka hanya pada Tuhannya..

Benar kata kawan saya Mas Arief Budiman..

ORANG KAYA adalah orang yang selalu merasa cukup, sehingga dia terus berbagi..

ORANG MISKIN adalah orang yang selalu merasa kurang, hingga dia terus meminta-minta…

Nyawa dan Segelas Susu

Nyawa dan Segelas Susu

Ketika kita bekerja keras dan mendapatkan hasilnya, maka terbersit rasa sayang ketika akan memberikannya kepada orang lain, dengan dalih β€œBukannya saya telah bekerja keras untuk ini dengan banyak pengorbanan, kok dengan mudahnya diberikan kepada orang lain”.Β  Mari kita geser paradigma kita melalui cerita nyata ini.

Description: http://images.google.co.id/url?source=imgres&ct=img&q=http://biofircenter.net/wp-content/uploads/2008/08/susu.jpg&usg=AFQjCNHslQknzZFYYa0fRmYNBArDpzjozQSuatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan dari pintu ke pintu, menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa beberapa sen uang, dan dia sangat lapar. Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air.

Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu. Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya, “berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini?” Wanita itu menjawab: “Kamu tidak perlu membayar apapun”. “Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan” kata wanita itu menambahkan. Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata :” Dari dalam hatiku aku berterima kasih untuk pemberian Anda.”

Bertahun-tahun kemudian, wanita muda tersebut mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter dikota itu sudah tidak sanggup menganganinya. Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimana terdapat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut.

Dr. Howard dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal si wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata Dr. Howard. Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit, menuju kamar si wanita tersebut. Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui si wanita itu. Ia langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang. Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu, Ia selalu memberikan perhatian khusus pada kasus wanita itu.

Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya diperoleh kemenangan… Wanita itu sembuh !!. Dr. Howard meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk persetujuan. Dr. Howard melihatnya, dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien.

Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus diangsur seumur hidupnya. Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi..”Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu !!” tertanda, Dr. Howard Kelly.

Air mata kebahagiaan membanjiri matanya. Ia berdoa: “Tuhan, terima kasih, bahwa cintamu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan manusia.”

Β 

Sahabat, dalam hidup ini tidak berlaku hukum pengurangan, seperti kue tart yang bila kita berikan seperempatnya pada orang lain, maka kita tinggal memiliki tiga perempatnya.Β  Namun yang berlaku adalah hukum kelimpahan, yang artinya apa yang kita berikan melalui tangan kanan kita akan kita terima dengan tangan kiri kita.