RENUNGAN DHUHA..

▶ IMAN dari seorang KHALIFAH yang berbuah  ” WARA’ ”  (Ust. Agung Cahyadi, MA)

Pada suatu hari, Amirul Mukminin Umar bin Khathab radhiallahu ‘anhu  menyewa seekor kuda untuk suatu keperluan. Umar lalu tunggangi kuda itu ketempat yang ditujunya..

Dan karena sepanjang perjalanan Umar membaca Al Qur’an, maka tanpa disadari selendang yang melingkar di lehernya jatuh. Setelah berjalan beberapa waktu, seseorang mengingatkan bahwa selendangnya telah jatuh di tempat yang sudah cukup jauh. Umar turun dari kudanya dan minta tolong kepada orang itu untuk menunggui kudanya. Kemudian Umar kembali ke tempat jatuhnya selendang dengan berjalan kaki. Setelah kembali dengan membawa selendangnya, orang yang mengingatkannya tadi bertanya : ” Wahai Amirul Mukminin, mengapa anda kembali ketempat itu dengan berjalan kaki, tidak menaiki kuda ini ?”.

Umar menjawab : ” Kuda ini adalah kuda sewaan, bukan kudaku sendiri, dan aku tidak ada perjanjian dengan pemiliknya apabila selendangku jatuh aku boleh menaikinya untuk mengambil selendang itu. Maka aku khawatir menyalahi perjanjian kalau aku menaikinya “. Orang itu bertanya lagi : “Kalau begitu mengapa anda tidak menyuruh aku saja mengambilnya dan anda bisa tetap duduk di atas kuda anda?…” Umar menjawab : ” Apakah aku mempunyai hak untuk menyuruh anda melakukan sesuatu untuk keperluan pribadiku ?”
Pesan Muhasabah : 

Jika IMAN seorang penggembala bisa berbuah “Muraqabullah yg begitu tinggi” dan jika IMAN seorang KHALIFAH bisa berbuah ” Wara’ dan sikap hati-2 yg begitu istimewa “…Bagaimanakah dengan IMAN kita?

Ya Rabb kami, sungguh kami telah mendzalimi diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak berkenan mengampuni kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi. Ya Allah, ampunilah kami.. Allahumma Aamien.  Baarakallahu fiikum. Semoga bermanfaat.